“Salah satu spiritualitas yang perlu dimiliki oleh seorang prodiakon adalah sikap setia. Setia dalam melakukan hal-hal kecil, namun dengan cinta yang besar, seperti yang diteladankan oleh Santa Theresia dari Lisieux. Contoh setia dalam hal kecil adalah bersedia bangun pagi ketika mendapatkan jadwal tugas dalam misa pukul enam pagi,” demikian disampaikan oleh Rm. Hardijantan dalam sesi pembekalan perdana bagi para calon prodiakon angkatan 2022, pada hari Minggu, 3 Juli 2022 di Ruang Kesabaran, GKP Paroki Alam Sutera.
Masa pelayanan seorang prodiakon adalah tiga tahun. Dalam tiga tahun tersebut, semoga para Bapak calon prodiakon dapat membangun sebuah pengalaman akan Allah. Pengalaman tersebut dapat dimulai dengan beberapa kebiasaan sederhana. Ada dua kebiasaan yang disarankan, pertama adalah membaca Kitab Suci, dimulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu. Tidak perlu banyak-banyak, cukup 1-2 perikop setiap hari, dan mudah-mudahan bisa tuntas dalam tiga tahun tersebut. “Mungkin baik kalau nanti setelah tiga tahun, hal ini dicek kembali ya,” kata Rm. Hardijantan sambil tersenyum. “Dan baik juga bila hal ini dilakukan oleh mereka yang sudah menjadi prodiakon, seandainya belum dilakukan,” sambil memandang kepada beberapa Prodiakon yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Kebiasaan kedua yang perlu dimiliki adalah berdoa. “Salah satu doa yang saya sarankan adalah berdoa rosario setiap hari, luangkan waktu untuk itu,” ujar Rm. Hardijantan. “Bila ada orang yang sibuk dengan pelayanan di Gereja namun tidak berdoa, maka ia akan mengalami kekeringan, atau Santo Ignatius dari Loyola menyebutnya dengan istilah desolasi, kekeringan rohani dan jauh dari Tuhan.” Maka seorang prodiakon perlu memiliki kebiasaan untuk berdoa.
Apa yang disampaikan oleh Rm. Hardijantan dalam pembekalan perdana calon prodiakon ini, rasanya baik juga bila diketahui dan dipraktekkan oleh para umat pada umumnya. Sebagai umat beriman, kita semua diundang untuk memiliki pengalaman akan Allah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dan dalam hal ini, semoga para Prodiakon dapat menjadi teladan.