top of page

Pelayanan Pastoral dan Evangelisasi dengan Sistem yang Berbasis Data

Rapat Dewan Paroki Inti – Paroki Alam Sutera


Peserta Rapat Dewan Paroki Inti Paroki Alam Sutera, Minggu 3 Maret 2024

Paroki Alam Sutera Gereja Santo Laurensius mengadakan Rapat Dewan Paroki Inti. Rapat dilaksanakan di ruang Kasih - Gedung Karya Pastoral pada hari Minggu, 3 Maret 2024 pukul 10.30. Dihadiri oleh 42 peserta termasuk Romo Hadi Suryono, Romo Boni, Romo Yudi, para ketua seksi, koordinator wilayah, kepala bagian dan dewan paroki harian, rapat ini berlangsung hingga tengah hari.

 

Dalam rapat ini selain disampaikan tentang keuangan gereja juga dipaparkan data SAPA tahun 2023-2024 serta data Biduk umat gereja Santo Laurensius. Saat memaparkan analisa data Biduk terkait dengan pastoral kehadiran, Johannes Winata selaku Sekretaris I Dewan Paroki Alam Sutera menjelaskan data demografis dan sebaran umat. Data-data ini sungguh relevan dan bisa digunakan oleh seksi-seksi di paroki dalam membidik kelompok-kelompok umat yang sesuai dengan pelayanannya.

 

Sistem dan Data

 

Romo Hadi Suryono dalam menyampaikan refleksinya di Rapat Dewan Paroki Inti ini, mengutarakan pokok-pokok pemikirannya di bawah ini (tulisan utuh Romo Hadi Suryono seperti disampaikan kepada penulis, terima kasih untuk tulisan ini)

 

Saudara-saudari terkasih,  kita sadari bersama bahwa dewasa ini Gereja berada di tengah Era Digital yang begitu maju. Masa dimana era digital, juga ikut mengubah Wajah Gereja dalam karya Pelayanan Pastoral (intern) dan karya tugas Perutusan/ Evangelisasi di tengah dunia (ekstern) .

Kita syukuri bersama bahwa Keuskupan Agung Jakarta (termasuk di dalamnya seluruh paroki-paroki di KAJ serta Paroki Alam Sutera) telah mengambil sikap yang terbuka dan jelas yakni: ikut berjalan bersama dan mengambil bagian membangun kehidupan bersama yang lebih baik di era digital dewasa ini.


Disadari, kalau dalam berpastoral dan berevangelisasi, Gereja tidak terbuka terhadap kemajuan zaman, maka gereja akan ketinggalan dan akan ditinggalkan. Sebaliknya kalau dalam berpastoral dan berevangelisasi, Gereja terus menerus berani terbuka terhadap perubahan zaman, mengikuti arus tanpa harus terbawa arus, menggunakan perkembangan dunia digital seluas-luasnya untuk karya pelayanannya, saya yakini Gereja  akan menjadi Garam & Terang  yang bisa mengubah dunia serta mampu menciptakan kebaikan bersama (Bonum Commune).


Dengan demikian, pastoral dan evangelisasi-baru dengan Sistem yang Berbasis Data, sekarang menjadi sebuah keharusan bagi Gereja, bukan lagi sebuah tawaran. Suka atau tidak suka, sistem yang baik dan data-data yang up-to-date akan sangat membantu Gereja dalam berpastoral dan berevangelisasi serta meminimalisir kesalahan yang ada dalam pelayanannya.


Disinilah, saya melihat peran Gereja Muda dan Kaum Muda Paroki, menemukan dan menjalankan perannya. Mengapa harus Gereja Muda dan Kaum Muda yang bergerak dan mengambil peran yang sangat penting ini ?. Karena Gereja Muda dan Kaum Muda bukanlah sekadar Harapan Gereja masa depan, melainkan gereja masa kini. Kaum muda adalah pribadi-pribadi yang dinamis, inovatif, terus bergerak dan menguasai dunia digital. Dengan penguasaan teknologi yang canggih, saat Gereja Muda serta Kaum Muda untuk tampil dan memimpin gerakan gerakan baru dalam tubuh Gereja bagi kebaikan bersama untuk dunia.


Tugas DPH adalah menjadikan Gereja Muda dan Kaum Muda menyadari bahwa mereka adalah tulang punggung dinamika kehidupan dan kemajuan paroki. Caranya dengan melibatkan sebanyak-banyaknya Kaum Muda sebagai subyek dan bukan sebagai obyek berpastoral. Siapkan dengan serius, baik sistem pembinaan iman yang kuat, kemampuan megembangkan paroki dengan sistem dan data yang terus di up-date dan tentu dana yang baik pula.


Akhirnya: sistem yang baik dalam berpastoral dan evangelisasi yang ditopang dengan pelayanan berbasis data, hanyalah sebuah sarana untuk pelayanan yang lebih baik demi kebaikan umat beriman dan masyarakat pada umumnya.


Sistem dan Data tidak boleh menjadi tujuan. Sistem dan Data sama sekali tidak boleh membelenggu. Sistem dan Data harusnya  menjadi sarana untuk membantu Gereja yakni menghadirkan Wajah Kerahiman Allah yang berbelas Kasih dan menjadikan Gereja sebagai Sakramen Keselamatan.


Di sini lah Gereja harus hadir. 

 

(AJ Barnas)

218 views

Recent Posts

See All
bottom of page