top of page

58 items found for ""

  • Pembekalan Calon Prodiakon Angkatan 2022

    “Salah satu spiritualitas yang perlu dimiliki oleh seorang prodiakon adalah sikap setia. Setia dalam melakukan hal-hal kecil, namun dengan cinta yang besar, seperti yang diteladankan oleh Santa Theresia dari Lisieux. Contoh setia dalam hal kecil adalah bersedia bangun pagi ketika mendapatkan jadwal tugas dalam misa pukul enam pagi,” demikian disampaikan oleh Rm. Hardijantan dalam sesi pembekalan perdana bagi para calon prodiakon angkatan 2022, pada hari Minggu, 3 Juli 2022 di Ruang Kesabaran, GKP Paroki Alam Sutera. Masa pelayanan seorang prodiakon adalah tiga tahun. Dalam tiga tahun tersebut, semoga para Bapak calon prodiakon dapat membangun sebuah pengalaman akan Allah. Pengalaman tersebut dapat dimulai dengan beberapa kebiasaan sederhana. Ada dua kebiasaan yang disarankan, pertama adalah membaca Kitab Suci, dimulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu. Tidak perlu banyak-banyak, cukup 1-2 perikop setiap hari, dan mudah-mudahan bisa tuntas dalam tiga tahun tersebut. “Mungkin baik kalau nanti setelah tiga tahun, hal ini dicek kembali ya,” kata Rm. Hardijantan sambil tersenyum. “Dan baik juga bila hal ini dilakukan oleh mereka yang sudah menjadi prodiakon, seandainya belum dilakukan,” sambil memandang kepada beberapa Prodiakon yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Kebiasaan kedua yang perlu dimiliki adalah berdoa. “Salah satu doa yang saya sarankan adalah berdoa rosario setiap hari, luangkan waktu untuk itu,” ujar Rm. Hardijantan. “Bila ada orang yang sibuk dengan pelayanan di Gereja namun tidak berdoa, maka ia akan mengalami kekeringan, atau Santo Ignatius dari Loyola menyebutnya dengan istilah desolasi, kekeringan rohani dan jauh dari Tuhan.” Maka seorang prodiakon perlu memiliki kebiasaan untuk berdoa. Apa yang disampaikan oleh Rm. Hardijantan dalam pembekalan perdana calon prodiakon ini, rasanya baik juga bila diketahui dan dipraktekkan oleh para umat pada umumnya. Sebagai umat beriman, kita semua diundang untuk memiliki pengalaman akan Allah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dan dalam hal ini, semoga para Prodiakon dapat menjadi teladan.

  • Healing Ala Ziarek ke Jawa Tengah

    Sinar matahari belum menampakkan dirinya. Namun, sebanyak 43 orang rela bangun pagi-pagi dan berkumpul di depan Cluster Sutera Delima, Alam Sutera, pada hari Sabtu, 25 Juni 2022 lalu. Di tempat itu telah menanti sebuah bus dan tepat pukul lima pagi, peserta Ziarek Lingkungan Santo Cosmas dan Damianus ini berangkat menuju Jawa Tengah untuk melakukan ziarah ke tiga Goa Maria dan sekaligus rekreasi ke Kota Semarang. Tempat pertama yang dituju adalah Taman Rohani Jati Segara Wening, yang terletak dalam Kompleks Gereja Santo Yosef Mejasem, Kabupaten Tegal. Di tempat ini, kami melakukan Jalan Salib mengelilingi taman dan diakhir dengan doa pribadi di depan patung Bunda Maria. Kami tidak berlama-lama di sana. Setelah rehat sejenak sambil menikmati teh manis khas Kota Tegal, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Kota Ambarawa. Sekitar pukul setengah empat sore, kami pun tiba di Goa Maria Kerep Ambarawa. Di tempat ini kami berdoa secara pribadi. Masing-masing dari kami dibebaskan untuk mengeksplorasi kompleks yang cukup luas tersebut. Tepat pukul lima sore, kami melanjutkan perjalanan menuju hotel di Kota Semarang. Malam hari adalah acara bebas. Ada yang belanja oleh-oleh, kebetulan hotel kami di Jalan Pandanaran, sehingga kami tinggal menyeberang untuk membeli oleh-oleh. Ada pula yang pergi kuliner makanan khas Kota Semarang, terutama di sekitaran Simpang Lima. Ada perubahan acara. Menurut rencana awal, kami akan mengadakan misa di Goa Maria Pereng, pada hari Minggu siang. Panitia sudah menghubungi seorang Romo untuk memimpin misa bagi kami. Pada hari Jumat, sehari sebelum kami berangkat, kami mendapat kabar bahwa Romo sakit, sehingga tidak dapat memimpin misa bagi kami. Panitia pun mencoba mencari Romo pengganti, namun mengalami kesulitan karena waktu yang cukup mepet. Akhirnya, panitia mengubah susunan acara dan menyarankan peserta untuk mengikuti Misa Hari Minggu di Gereja Katedral Semarang, sekitar 10 menit berjalan kaki dari hotel tempat kami menginap. Alternatif yang lain adalah mengikuti Misa secara online di kamar masing-masing. Beberapa dari kami kemudian mengikuti Misa Minggu di Gereja SPM Ratu Rosario Suci Katedral Semarang. Tepat pukul 09.30 pagi, kami semua sudah bersiap di dalam bus, untuk menuju Kota Salatiga, tepatnya mengunjungi Goa Maria Pereng Getasan. Kompleksnya cukup luas. Ketika kami tiba di sana, ada rombongan lain yang sudah lebih dahulu tiba dan tengah melakukan Jalan Salib dengan menggunakan Bahasa Jawa. Dari Goa Maria Pereng Getasan, kami menuju tempat wisata Dusun Semilir untuk makan siang. Tempat wisata ini ramai sekali, area parkir penuh dengan mobil dan juga beberapa bus rombongan. Mungkin karena hari Minggu dan juga liburan sekolah membuat tempat wisata ini ramai. Seusai makan, kami berfoto-foto sejenak, lalu pukul 15:00 kami melanjutkan perjalanan, kembali ke Serpong. Perjalanan pulang sedikit terhambat, karena ada kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Namun, kami semua menikmati perjalanan pulang tersebut. “Healing” yang telah dilalui selama dua hari membuat mood kami semua tetap santai dan gembira, hingga tiba di Serpong pukul 01:30 pagi. Syukur kepada Tuhan atas perlindungan-Nya selama perjalanan kami ini.

  • Ziarek Lingkungan St. Angela Merici ke Gua Maria di Keuskupan Bogor

    Di bulan Mei 2022, yang juga dirayakan sebagai Bulan Maria, kerinduan umat Lingkungan Santa Angela Merici, Wilayah 1, untuk mengadakan Ziarek akhirnya terpenuhi. Dua tahun lebih masa pandemi telah membuat kami tidak dapat pergi bersama-sama mengunjungi Gua Maria. Tepatnya pada hari Jumat, 27 Mei 2022, Lingkungan Santa Angela Merici mengadakan Ziarek mengunjungi tiga Gua Maria yang berada di kota Cibinong dan Bogor. Dengan menggunakan bis, acara ini menjadi lebih spesial karena ada Rm. Hardijantan yang turut serta dan mendampingi peserta Ziarek. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Gereja Keluarga Kudus di Cibinong. Tiba di tempat ini pukul 7 pagi, kami lalu mengadakan Misa dan Novena Roh Kudus, dan dilanjutkan dengan doa pribadi di Gua Maria Keluarga Kudus. Dari Gereja Keluarga Kudus, kami melanjutkan perjalanan menuju Taman Doa Bumi Maria Sareng Para Rasul, Ciluar. Di tempat ini kami berdoa Jalan Salib, dan dilanjutkan dengan doa pribadi di Gua Maria Sareng Para Rasul. Selanjutnya kami menuju kota Bogor dan makan siang terlebih dahulu di Restoran Sari di Jalan Surya Kencana, Bogor. Setelah makan siang, kami menuju Gereja Katedral Bogor. Di Gereja Katedral, kami mendaraskan Doa Koronka Kerahiman Ilahi dan Doa Santa Brigita, lalu dilanjutkan dengan berdoa pribadi di Gua Maria Katedral Bogor. Kami bersyukur perjalanan Ziarek ke tiga Gua Maria yang masih belum banyak dikunjungi ini dapat berjalan lancar. Semoga informasi ini bisa menjadi Ziarek yang dapat dilakukan bersama oleh Lingkungan lain. Indahnya berbagi.

  • Ibadah Tuguran OMK Bersama Yesus di Taman Getsemani

    Shalom sahabat OMK! Saat ini kita sedang memasuki Tri Hari Suci, yang dimulai pada Kamis Putih berarti keheningan dan ditutup pada Hari Raya Paskah dimana kita merayakan kebangkitan dan kebahagiaan. Nah, tapi Sahabat OMK tau gak sih makna dari Kamis Putih? Kemarin umat katolik di seluruh dunia memulai Tri Hari Suci dengan hari pertama yaitu Misa Kamis Putih. Bahkan sebelum pukul 17.00, pada hari Kamis, tanggal 14 April 2022, Gereja Santo Laurensius sudah dipenuhi oleh umat yang datang dengan antusias. Tidak kalah, banyak para Orang Muda Katolik yang juga ikut hadir. Dihadiri oleh 70 OMK lebih, tidak hanya anggota Sie Kepemudaan tetapi OMK serta luar paroki juga berpartisipasi dalam Misa Kamis Putih. Kamis Putih adalah peristiwa Tuhan Yesus membasuh kaki para muridnya dan makan malam bersama dengan mereka (untuk yang terakhir kali) sebelum Tuhan Yesus ditangkap, disesah, diolok-olok, disalibkan dan wafat di kayu salib. Misa Kamis Putih ini oleh Romo Bernardus Hardijantan “Hardi” Dermawan dan Romo Fransiskus Xaverius Dista Kristanto. Romo Hardi menekankan bahwa membasuh kaki adalah pekerjaan hamba atau budak. Kata budak dipakai oleh para nabi untuk melambangkan pekerja yang tidak diberi upah sedangkan hamba adalah pelayan yang berstatus rendah. Tuhan Yesus menurunkan derajatNya menjadi seorang hamba. Tuhan Yesus membasuh kaki kedua belas murid, termasuk Yudas Iskariot yang mengkhianatiNya dengan menyerahkan diriNya untuk disalibkan demi uang. Tuhan Yesus melakukan hal itu, supaya kelak para murid-muridNya melakukan hal yang serupa yaitu melayani sesama. Melayani sesama tentunya bukanlah hal yang mudah dan sangat melelahkan. Disini kita diajari untuk menjadi rendah hati dan melayani, dimulai dari melayani Allah sendiri lalu melayani sesama. Misa Kamis Putih dilanjutkan oleh ibadah Tuguran dimana Romo Hardi membawa Sakramen Mahakudus keluar dari gereja dan perarakan menuju GKP (Gedung Karya Pastoral). Lalu mengapa Tuguran itu perlu dilakukan pada hari Kamis Putih? Tuguran adalah kegiatan yang dilakukan oleh umat Katolik, yakni berjaga-jaga dengan Tuhan Yesus sambil berdoa. Hal ini mencerminkan peristiwa Yesus yang berdoa di Taman Getsemani dimana para muridNya tidak sanggup untuk berjaga-jaga denganNya dan tidur terlelap. Peristiwa Tuguran di Gereja Santo Laurensius dimulai dengan Romo Hardi beserta Putra Atar mengarak Sakramen Mahakudus dan OMK mengiringi sambil membawa lentera menuju GKP tepatnya di Ruang Kasih. Ketika Romo Hardi lewat dengan membawa Sakramen Mahakudus, OMK membungkukan badan dan menghormati dengan berlutut sampai menyentuh tanah. Sesampainya di Ruang Kasih, Romo Hardi berdoa sebentar, meletakkan Sakramen Mahakudus, lalu kembali ke pastoran untuk bersiap misa Kamis Putih selanjutnya. Tuguran dilakukan oleh 70 OMK, dipimpin oleh Cliff dari Divisi Kerohanian. Ibadah Tuguran dibuka dengan doa, dilanjutkan dengan pertanyaan refleksi oleh Gita (Div. Kerohanian). Inti dari Ibadah Tuguran adalah saat hening, dimana kami memaknai dan mendalami perasaan takut Tuhan Yesus ketika akan dibawa untuk disalibkan. Suasana begitu khusyuk, kami seakan berada di taman Getsemani bersama Yesus, hal ini menimbulkan rasa sedih dan takut yang mendalam bahwa Yesus sebentar lagi akan diambil dari sisi kita dan disalibkan. Ibadah ditutup dengan lagu taize Pujilah Tuhan dan Yesus Ingat Aku. Ibadah Tuguran berlangsung dari pukul 18.30 sampai 19.30. Demikian kami OMK Santo Laurensius mengikuti Misa Kamis Putih dan Ibadah Tuguran. Semoga kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus. Selamat memasuki Tri Hari Suci. Tuhan Yesus Memberkati, Bunda Maria Mendoakan.

  • Rosario Keliling ala Lingkungan St. Damianus

    Berdoa Rosario sambil keliling berjalan kaki, dari rumah ke rumah. Itulah yang dilakukan oleh umat Lingkungan Santo Damianus, Wilayah 1, selama bulan Mei 2022, bulan Maria. "Kali ini kita adakan sebanyak sembilan kali, supaya kita bisa mendoakan Novena Tiga Salam Maria juga," ujar Yurita Tjahaja, Sang Ketua Lingkungan. Ada lima rumah yang mewakili lima Peristiwa dalam Doa Rosario. Setelah renungan Peristiwa Rosario dibacakan, umat lalu berjalan menuju rumah berikutnya, sambil mendaraskan 10 kali Salam Maria. Kegiatan serupa sudah pernah dilakukan di bulan Oktober 2021 lalu. Saat itu Doa Rosario diadakan sebanyak 4 kali saja, menimbang kondisi Pandemi Covid-19 pada masa itu. Novena Tiga Salam Maria rupanya juga menjadi pengikat. Di pertemuan yang ke-5 atau ke-6, salah satu umat, Betara Hendro Cahyono mengalami bentrok dengan jadwal sebuah rapat daring. Namun Ebet, panggilan akrabnya, memilih untuk mengikuti Doa Rosario. "Saya sudah ikut Doa Rosario dan Novena dari awal, sayang kalau harus putus doanya," kata Ebet. Kegiatan Rosario Keliling ini mendapat sambutan baik dari umat Lingkungan Santo Damianus. Hampir semua rumah umat mendapat giliran sebagai tempat singgah patung Bunda Maria. Anak-anak kebagian tugas membawa lilin, salib dan patung Bunda Maria. Yang OMK mendapat tugas membaca renungan Peristiwa Rosario. Rata-rata sekitar 30 orang umat yang mengikuti Rosario Keliling ini. Bahkan Opa Daryanto Lukman yang berusia 88 tahun pun mau ikut berjalan keliling, sambil membawa tongkatnya. Semoga kegiatan sederhana ini menjadi pengalaman rohani, khususnya bagi anak-anak, yang akan menjadi kenangan indah di masa kanak-kanak mereka, menumbuhkan cinta kepada Bunda Maria. Per Marian ad Jesum, melalui Maria menuju Yesus.

  • REFLEKSI 2022: Melayani dengan Kasih

    Perayaan Ekaristi Minggu, 30 Januari 2022 pukul 08.30 lalu mengambil kesempatan pula untuk melantik para ketua seksi dan bagian baru dalam jajaran kepengurusan Paroki Alam Sutera. Dalam kesempatan itu, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) RD Samuel Pangestu berpesan pada para pengemban tanggung jawab baru itu: melayanilah dengan kasih. “Menjadi kepala bagian, menjadi kasie, menjadi apapun dengan aktif di Gereja, kalau enggak meletakkan aktivitas kita, apapun, perkataan kita, kalau enggak ada kasih, ya untuk apa?” ujar Romo Samuel dalam homilinya. Bercermin pada apa yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus sebagai bacaan kedua pada perayaan Ekaristi tersebut, kasih seharusnya menjadi pilihan utama dan mendasar dalam melaksanakan pelayanan apapun. Homili ini menjadi pengingat yang sangat penting beberapa saat sebelum para Ketua Seksi dan Kepala Bagian baru yang telah terpilih dilantik secara resmi. Pengalungan kalung salib dan penyerahan surat tugas menjadi tanda akan sebuah tanggung jawab besar yang diemban dalam iman kepada Kristus setidaknya selama tiga tahun ke depan. Namun, segala macam usaha dan dedikasi tidak akan berarti jika tidak dilandaskan pada kasih. Hal ini pula yang menjadi poin utama dalam pembekalan yang langsung dilaksanakan usai Misa, bertempat di Ruang Sukacita Gedung Karya Pastoral (GKP) Paroki Alam Sutera, hingga pertemuan berakhir sekitar pukul 11.30. Pada pembekalan pertama para Ketua Seksi dan Kepala Bagian baru tersebut, pengurus diingatkan kembali pada dasar-dasar mengemban pelayanan di Gereja. Romo Hadi selaku Pastor Kepala Paroki dan Romo Samuel sebagai Vikjen KAJ mengingatkan kembali pada setidaknya dua poin. Bahwa pelayanan harus dimulai dari ketaatan pada panggilan Tuhan, yang terwujud pula pada ketaatan terhadap hierarki Gereja dan paroki. Selain itu, kini saatnya para pelayan, mau jadi kepala apapun itu, sudah saatnya mendengarkan keinginan dan keresahan umat. Di tengah pandemi Covid-19 yang tengah merebak, Gereja harus menjadi sumber ketenangan dan keteduhan. Spiritualitas umat terutama harus menjadi perhatian. Tidak lupa pula pada dasar yang paling utama, hukum utama dari ajaran Kristiani, yaitu kasih. Selamat melayani, para Ketua Seksi dan Kepala Bagian yang baru. Tuhan memberkati kita semua, dalam kasih dan rahmat-Nya kita dimampukan! Penulis: Michael Jason/ Komsos Paroki Foto: Nicholaus Dony/ Komsos Paroki

  • Pesta Kerahiman Ilahi

    Pesta Kerahiman Ilahi dirayakan oleh Gereja Katolik pada hari Minggu pertama sesudah Paskah. Ini adalah permintaan Tuhan Yesus yang disampaikan melalui Santa Faustina, "Aku menghendaki gambar (Kerahiman Ilahi) itu diberkati secara meriah pada hari Minggu pertama sesudah Paskah, dan Aku menghendaki gambar itu dihormati secara publik supaya setiap jiwa dapat mengenalnya." (BCHF 341) Bapa Paus Yohanes Paulus II kemudian menetapkan Minggu Paskah II sebagai Pesta Kerahiman Ilahi, pada waktu kanonisasi Santa Faustina paada tanggal 30 April 2000. Gereja Santo Laurensius, Paroki Alam Sutera, merayakan Pesta Kerahiman Ilahi secara meriah di seluruh jadwal Misa Minggu Paskah II, yaitu pada hari Sabtu pukul 17:00 dan hari Minggu pukul 06:00, 08:30 dan 17:00. Sebelumnya juga telah dilakukan Novena Kerahiman Ilahi yang dimulai sejak Jumat Agung, berlangsung selama sembilan hari berturut-turut. Novena Kerahiman Ilahi ini diadakan pada pukul 15:00, diikuti secara online di channel Youtube Paroki Alam Sutera.

  • Impressions from the grand European cathedral tour

    Edit exactly how your blog looks on your website from the Settings panel. Wix Blogs lets you hide or display the author name and picture, date and reading time, views, comments and likes counter. Toggle between the options and view your changes in real time. If your blog is connected to a Members Area, you’ll want to make sure the Login button is visible to users. To send automatic email notifications to subscribers every time there’s a post, turn on the email notification option on your Settings panel. Start managing your blog posts from your dashboard by clicking on Manage Posts. From the Dashboard, you can create, edit and delete posts and update your SEO settings. You can also duplicate or draft posts, turn off commenting, or delete a post altogether by clicking (...) on each blog post. Once you’re happy with your blog, make sure to publish your posts from the Dashboard and go live with your site by clicking Publish.

  • The monthly Christian book review

    To create and manage your own content, open the Blog Manager by hovering over your blog feed and clicking Manage. Here you can create, edit and delete posts and manage categories. You can also update your post settings and SEO, duplicate or draft posts, turn off commenting, or delete a post altogether by clicking Edit on each blog post. To delete or edit an existing image or video in each post, click on the media to reveal a toolbar, which also allows you to customize the size and layout of your visuals. Add more elements to your post by clicking on each of the symbols at the bottom of your post. Insert an image or gallery, embed HTML, or add a GIF to spice up your content. Add a cover photo to your post before publishing by clicking Settings on the left sidebar. Your cover photo is visible to all users who browse the blog on your site. Edit how your posts show up on search results and make them more discoverable by editing the SEO for each post. Add categories to your posts so users can navigate your blog pages by topic. Once you’re satisfied with your post, go live by clicking Publish.

  • Gen Z and the bible: keeping the faith alive among teens

    To edit the way your blog feed looks on your site, hover over your blog feed and click on Design. Here, you can pick from different layouts. If you add a blog feed section to a different page on your website, you can pick a design that’s different from your main blog page. Edit what info and details your blog feed displays by clicking on Settings (look for the 3 dot icon). From the Settings panel, Wix Blog lets you hide or display the author name and picture, date and reading time, views, comments and likes counter. Toggle between the options and view your changes in real time. If your blog is connected to a Members Area, you’ll want to make sure the Login button is visible to users. To send automatic email notifications to blog subscribers every time there’s a new post, turn on the email notification option on your Settings panel. Start managing your blog posts by clicking on Manage Posts once you’re happy with your blog settings.

bottom of page